Selasa, 29 Mei 2012

Mata Penyebab Kebutaan Gangguan Dari Glaukoma

Mungkin selama ini kita tak pernah menyadari bahwa ada beberapa penyebab lain yang menjadi pemicu kebutaan pada mata. Penyebab kebutaan pada mata selain katarak ada lagi yaitu glaukoma.
Orang yang menderita glukoma dapat menjadi buta sepanjang masa. Penyakit ini lebih berbahaya dibandingkan katarak karena kalau katarak penyakitnya bisa disembuhkan dengan jalan operasi. Survei kesehatan yang dilakukan di Indonesia pada tahun 1993 – 1996, tercatat bahwa ada 13,6 persen penduduk Indonesia mengalami kebutaan mata akibat Glaukoma.
Tanda – tanda penyakit glaukoma ditandai dengan meningkatnya cairan didalam bola mata yang setelah sekian tahun dapat menimbulkan kerusakan pada syaraf – syaraf yang bertugas mengirimkan implus – implus syaraf ke otak dan tak bisa diperbaiki. Hasilnya, penderita tidak bisa melihat sama sekali karena penyempitan lapang pandang progresif.
Glaukoma dapat dibedakan menjadi dua yaitu glaukoma kronis dan glaukoma akut. Glaukoma kronis ditandai dengan hilangnya penglihatan tepi 0 secara berangsur – angsur. Glaukoma kronis sering berlangsung tanpa terdeteksi selama bertahun – tahun sehingga penderita bisa kehilangan sebagian besar penglihatannya. Penderita yang mengalami gangguan glaukoma kronis sudah 95 persen.
Glaukoma akut ditandai dengan penglihatan yang buram pada salah satu mata, melihat lingkaran cahaya (halo) di sekeliling lampu, nyeri pada mata dan mata merah. Glaukoma akut lebih jarang terjadi dan penderitanya pun lebih sedikit dibandingkan penderita yang mengidap glaukoma kronis.
Penyakit glaukoma akut dapat terjadi secara tiba – tiba, sering terjadi pada malam hari ketika cahaya remang – remang dan pupil mata membesar. Jadi orang yang terkena penyakit glaukoma akut harus segera ditangani dokter, karena glaukoma akut ini dapat menyebabkan kebutaan dalam waktu sesaat tanpa menunggu waktu yang lama.
Saat ini sudah tersedia berbagai jenis obat tetes mata yang bekerja untuk menurunkan tekanan mata, baik dengan meningkatkan pengeluaran cairan dari mata atau dengan menurunkan produksi cairan. Masing-masing memiliki efek samping yang berbeda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar